II. Rheumatoid
Arthritis
A.
Definisi Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) adalah
suatu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis sendi-sendi. Rheumatoid
arthritis dapat juga menyebabkan peradangan dari jaringan sekitar sendi-sendi, begitu juga
pada organ-organ lain dalam tubuh. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika
jaringan-jaringan tubuh dengan sembarangan (salah mengira) diserang oleh sistim imunnya
sendiri. Sistim imun adalah suatu organisasi yang kompleks dari sel-sel dan antibodi-antibodi yang
diciptakan secara normal untuk mencari dan membasmi penyerbu-penyerbu tubuh, terutama
infeksi-infeksi. Pasien-pasien dengan penyakit autoimun mempunyai antibodi-antibodi didalam
darahnya yang menargetkan jaringan-jaringan tubuhnya sendiri, dimana mereka dapat
berkaitan dengan peradangan. Karena ia dapat mempengaruhi beragam organ-organ tubuh lain,
rheumatoid arthritis dirujuk sebagai suatu penyakit sistemik dan adakalanya disebut penyakit rheumatoid.
Ketika rheumatoid arthritis adalah
suatu penyakit kronis, berarti ia dapat berlangsung tahunan, pasien-pasien mungkin mengalami
periode-periode panjang tanpa gejala-gejala. Secara khas, bagaimanapun, rheumatoid arthritis
adalah suatu penyakit yang progresif yang berpotensi menyebabkan kerusakan sendi dan
ketidak mampuan fungsional. Suatu sendi adalah dimana dua
tulang-tulang bertemu untuk mengizinkan gerakan dari bagian – bagian tubuh. Arthritis berarti peradangan
sendi. Peradangan sendi dari rheumatoid arthritis menyebabkan pembengkakan, nyeri,
kekakuan, dan kemerahan pada sendi-sendi. Peradangan
dari penyakit rheumatoid dapat juga
terjadi pada jaringan-jaringan sekitar sendi-sendi, seperti
tendon-tendon, ligamen-ligamen, dan
otot-otot.
Pada beberapa pasien-pasien dengan
rheumatoid arthritis, peradangan kronis menjurus pada kerusakkan dari tulang rawan
(cartilage), tulang, dan ligamen-ligamen, menyebabkan kelainan bentuk sendi-sendi. Kerusakan pada
sendi-sendi dapat terjadi pada awal penyakit dan dapat menjadi progresif. Lagi pula,
studi-studi telah menunjukan bahwa kerusakan yang progresif pada sendi-sendi tidak harus berkorelasi
dengan derajat dari nyeri, kekakuan, atau pembengkakan yang hadir pada sendi-sendi.
Rheumatoid arthritis adalah suatu
penyakit rematik (rheumatic) yang umum, mempengaruhi kira-kira 1,3 juta orang-orang di
Amerika, menurut data sensus yang sekarang. Penyakit ini adalah tiga kali lebih umum pada
wanita-wanita daripada pada pria-pria. Ia menyebabkan sakit pada orang-orang dari semua suku
bangsa secara sama-sama. Penyakitnya dapat mulai pada segala umur, namun ia paling sering
mulai setelah umur 40 tahun dan sebelun umur 60 tahun. Pada beberapa keluarga-keluarga,
beragam anggota-anggota dapat dipengaruhi, menyarankan suatu dasar genetik untuk kelainan
ini.
Rheumatoid
arthritis (RA) atau terkadang orang awam menyebutnya rematik adalah suatu
penyakit inflamasi
sistemik yang kronik. Pasien
biasanya mengalami gejala awal-gejala biasanya samar-samar, sepeti nyeri
musculoskeletal (otot dan tulang)
yang cepat berlalu dan morning stiffness (kaku pada pagi hari) yang
berlangsung beberapa minggu atau
bulan tanpa menghasilkan diagnosis. Penyakit ini dapat menyebabkan
ketidakmampuan dan kecacatan,
bahkan dalam kondisi penyakit yang masih awal.
RA juga
dapat menyebabkan terjadinya perubahan moodpada penderitanya. Hal ini dapat
terlihat dari beberapa
kasus pasien RA yang ternyata juga disertai depresi. Sampai saat ini penyebab
pasti dari penyakit
ini belum diketahui. Penyakit ini biasanya mengenai membran sinovial dari
berbagai sendi penghubung.
Prevalensinya
pada populasi umum adalah sebesar 1-2%, dan perempuan menderita tiga kali lipat
lebihbanyak daripada pria. Biasanya penyakit ini bermula pada usia sekitar 20-40 tahun. Dahulu penyakit ini dianggap sebagai penyakit yang ringan, tapi
saat ini terdapat kecenderungan penyakit ini mempertinggi angka kematian dan menyebabkan
ketidakberdayaan yang berat sehingga pengobatan awal dan agresif sangat diperlukan. Walaupun banyak penelitian baik di bidang
genetik maupun imunologi, penyebab RA tetap tidak dapat diketahui pasti.Penelitian saat ini banyak
memfokuskan pada kemungkinan bahwa penyakit ini merupakan hasil dari infeksi oleh organisme
yang tidak diketahui, berlangsung secara genetik pada host (individu) yang rentan.
Penelitian
yang berusaha untuk menjelaskan apakah stres akut mempunyai peranan dalam
terjadinya RA mendapatkan
hasil bervariasi. Beberapa penelitian mengatakan beberapa pasien akan
memberikan sensitivitas
berbeda terhadap suatu stress yang potensial. Adanya hendaya (ketidakmampuan)
dalam hubungan interpersonal sangat
bermakna dalam pengalaman yang penuh tekanan pada pasien-pasien rheumatoid arthritis.
b. Gejala-Gejala Dan Tanda-Tanda Rheumatoid
Arthritis
Gejala-gejala rheumatoid arthritis
datang dan pergi, tergantung pada derajat peradangan jaringan. Ketika jaringan-jaringan tubuh
meradang, penyakitnya aktif. Ketika peradangan jaringan surut/mereda, penyakitnya tidak
aktif (dalam remisi). Remisi-remisi dapat terjadi secara spontan atau dengan perawatan, dan dapat
berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Selama
remisi-remisi, gejala-gejala penyakit hilang, dan pasien-pasien umumnya merasa baik. Ketika
penyakitnya kembali aktif (kambuh), gejala-gejala kembali.
Kembalinya aktivitas penyakit dan
gejala-gejala disebut suatu flare. Perjalanan dari rheumatoid arthritis bervariasi dari pasien ke
pasien, dan periode-periode dari flare-flare dan remisi-remisi adalah khas. Ketika penyakit aktif, gejala-gejala
dapat termasuk kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam derajat rendah, nyeri-nyeri otot dan
sendi, dan kekakuan. Kekakuan otot dan sendi biasanya paling terasa pada pagi hari dan
setelah periode-periode ketidakaktifan. Arthritis adalah umum selama flare-flare penyakit. Juga
selama flare-flare, sendi-sendi seringkali menjadi merah, bengkak, sakit, dan sensitif. Ini
terjadi karena jaringan pelapis dari sendi (synovium) meradang, berakibat pada produksi cairan sendi
(synovial fluid) yang berlebihan. Synovium juga menebal dengan peradangan (synovitis).
Pada rheumatoid arthritis, beragam
sendi-sendi biasanya meradang dalam suatu pola yang simetris (kedua sisi tubuh
terpengaruh). Sendi-sendi kecil dari kedua tangan-tangan dan pergelangan-pergelangan tangan
seringkali terlibat. Pekerjaan-pekerjaan kehidupan harian yang mudah, seperti memutar tombol-tombol
pintu dan membuka botol-botol dapat menjadi sulit selama flare-flare. Sendi-sendi
kecil dari kaki juga biasanya terlibat. Adakalanya, hanya satu sendi yang meradang. Ketika hanya
satu sendi yang terlibat, arthritis dapat meniru peradangan sendi yang disebabkan oleh
bentuk-bentuk arthritis lain, seperti gout atau infeksi sendi.
Peradangan kronis dapat menyebabkan
kerusakan pada jaringan-jaringan tubuh, tulang rawan (cartilage) dan tulang. Ini menjurus
pada suatu kehilangan tulang rawan dan erosi dan kelemahan dari tulang-tulang dan begitu juga
otot-otot, berakibat pada kelainan bentuk, kehancuran, dan kehilangan fungsi dari sendi.
Jarang, rheumatoid arthritis dapat bahkan mempengaruhi sendi yang bertanggung jawab pada
pengencangan pita-pita suara kita untuk merubah nada suara kita, sendi
cricoarytenoid.
Ketika sendi ini meradang, ia dapat menyebabkan keparauan suara. Karena rheumatoid arthritis adalah
suatu penyakit sistemik, peradangannya dapat mempengaruhi organ-organ dan area-area tubuh lain
daripada sendi-sendi.
Peradangan dari kelenjar-kelenjar mata-mata dan mulut dapat
menyebabkan kekeringan dari area-area ini dan dirujuk sebagai sindrom Sjogren. Peradangan rheumatoid dari
selaput/pelapis paru (pleuritis) menyebabkan sakit dada dengan bernapas yang
dalam atau batuk. Jaringan paru sendiri dapat juga meradang, dan adakalanya simpul-simpul
(nodul-nodul) peradangan (rheumatoid nodules) berkembang dalam paru-paru. Peradangan dari
jaringan/selaput yang mengelilingi jantung (pericardium), disebut pericarditis, dapat menyebabkan suatu sakit dada
yang secara khas berubah dalam intensitas ketika berbaring atau
bersandar kedepan. Penyakit rheumatoid dapat mengurangi jumlah sel-sel darah merah (anemia)
dan sel-sel darah putih. Sel-sel putih yang berkurang dapat dikaitkan dengan suatu pembesaran
limpa (dirujuk sebagai sindrom Felty) dan dapat meningkatkan risiko infeksi-infeksi.
Benjolan-benjolan keras dibawah
kulit (rheumatoid nodules) dapat terjadi sekitar siku-siku dan jari-jari
tangan dimana seringkali ada tekanan. Meskipun nodul-nodul ini biasanya
tidak menyebabkan gejala-gejala, adakalanya mereka dapat terinfeksi. Suatu komplikasi serius
yang jarang, biasanya dengan penyakit rheumatoid yang sudah berjalan lama, adalah
peradangan pembuluh darah (vasculitis). Vasculitis dapat merusak penyediaan darah pada
jaringan-jaringan dan menjurus pada kematian jaringan. Ini paling sering awalnya terlihat sebagai area-area
hitam yang kecil sekali sekitar dasar-dasar kuku atau sebagai borok-borok kaki.
c.
Mendiagnosis Rheumatoid Arthritis
Langkah pertama dalam mendiagnosis
rheumatoid arthritis adalah suatu pertemuan antara dokter dan pasien. Dokter meninjau ulang
sejarah gejala-gejala, memeriksa sensi-sendi untuk peradangan dan kelainan bentuk,
kulit untuk nodul-nodul rheumatoid, dan bagian-bagian tubuh lain untuk peradangan. Tes-tes darah
dan X-ray tertentu seringkali diperoleh. Diagnosis akan berdasarkan pada pola dari
gejala-gejala, pengdistribusian dari sendi-sendi yang meradang, dan penemuan-penemuan darah dan x-ray.
Beberapa kunjngan-kunjungan mungkin diperlukan sebelum dokter menjadi yakin atas
diagnosisnya. Seorang dokter dengan training khusus dalam arthritis dan penyakit yang
berhubungan dengannya disebut seorang rheumatologist.
Distribusi dari peradangan sendi
adalah penting untuk dokter dalam membuat suatu diagnosis. Pada rheumatoid arthritis,
sendi-sendi kecil dari tangan-tangan, pergelangan-pergelangan tangan, kaki-kaki, dan lutut-lutut meradang
secara khas pada suatu distribusi yang simetris (mempengaruhi kedua sisi tubuh).
Ketika hanya satu atau dua sendi-sendi yang meradang, diagnosis rheumatoid arthritis
menjadi lebih sulit. Dokter mungkin kemudian melaksanakan testes lain untuk meniadakan arthritis yang
disebabkan oleh infeksi atau gout. Deteksi nodul-nodul rheumatoid, paling sering sekitar
siku-siku dan jari-jari tangan, dapat menyarankan diagnosis.
Antibodi-antibodi darah yang
abnormal dapat ditemukan pada pasien-pasien dengan rheumatoid arthritis. Suatu antibodi darah
disebut "rheumatoid factor" dapat ditemukan pada 80% dari pasien-pasien. Citrulline
antibody (juga
dirujuk sebagai anti-citrulline antibody, anti-cyclic citrullinated
peptide antibody,
dan anti-CCP) hadir pada kebanyakan
pasien-pasien dengan rheumatoid arthritis. Adalah bermanfaat dalam diagnosis
rheumatoid arthritis ketika mengevaluasi pasien-pasien dengan
peradangan sendi yang tidak dapat dijelaskan. Suatu tes untuk antibodi-antibodi citrulline
adalah paling bermanfaat dalam mencari penyebab dari peradangan arthritis yang sebelumnya
tidak terdiagnosis ketika tes darah tradisional untuk rheumatoid arthritis, faktor
rheumatoid, tidak hadir. Antibodi-antibodi citrulline telah dirasakan mewakili tingkatan-tingkatan awal
dari rheumatoid arthritis pada keadaan (setting) ini. Antibodi lain yang disebut "the
antinuclear antibody" (ANA) juga seringkali ditemukan pada pasien - pasiendengan rheumatoid arthritis.
Suatu tes darah yang disebut
kecepatan sedementasi (kecepatan sed) adalah suatu ukuran dari berapa cepatnya sel-sel darah merah
jatuh kedasar suatu tabung tes. Kecepatan sed digunakan sebagai suatu ukuran kasar dari
peradangan sendi-sendi. Kecepatan sed biasanya lebih cepat selama flare-flare penyakitnya dan
lebih perlahan selama remisi-remisi. Tes darah lain yang digunakan untuk mengukur derajat
peradangan yang hadir dalam tubuh adalah C-reactive protein. Tes-tes faktor rheumatoid, ANA,
kecepatan sed, dan C-reactive protein dapat juga abnormal pada kondisi-kondisi lain
dari autoimun sistemik dan peradangan. Oleh karenanya, kelainan-kelainan pada tes-tes darah
ini sendirian adalah tidak cukup untuk suatu diagnosis rheumatoid arthritis yang kuat. X-rays sendi mungkin adalah normal
atau hanya menunjukan pembengkakan jaringan lunak pada awalnya penyakit. Ketika
penyakitnya berlanjut (maju) x-rays dapat menunjukan erosi – erosi tulang yang khas dari rheumatoid
arthritis pada sendi-sendi. X-rays sendi dapat juga bermanfaat dalam memonitor kemajuan
penyakit dan kerusakan sendi melalui waktu. Scanning tulang, suatu prosedur tes
radioaktif, dapat menunjukan sendi-sendi yang meradang.
Dokter mungkin memilih untuk
melaksanakan suatu prosedur ruang praktek yang disebut arthrocentesis. Pada prosedur ini, sebuah jarum
yang steril dan alat penyemprot (suntikan) digunakan untuk mengeluarkan cairan
sendi dari sendi untuk studi di laboratorium. Analisa dari cairan sendi, dalam laboratorium,
dapat membantu untuk meniadakan penyebab-penyebab lain arthritis, seperti infeksi dan gout.
Arthrocentesis dapat juga bermanfaat dalam menghilangkan pembengkakan dan nyeri sendi.
Adakalanya, obat-obat cortisone disuntikan kedalam sendi sewaktu arthrocentesis dalam rangka
menghilangkan secara cepat peradangan sendi dan lebih jauh mengurangi gejala-gejala.
D. Herbal Rheumatoid Athritis
1.
Kunyit
Kunyit atau
kunir yang memiliki nama latin Curcuma longa Linn aliasCurcuma
domestica Val merupakan tanaman rempah asli Asia Tenggara. Seiring
dengan perkembangan, kini kunyit sudah terdapat di Australia dan Afrika.
Kunyit
tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai
daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma
(Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda),
konyet (Madura).
Di India,
kunyit telah digunakan selama lebih dari 2500 tahun untuk pengobatan. Kunyit
banyak digunakan dalam pengobatan Ayurveda, karena memiliki efek
farmakologis sebagai antiseptik dan antibakteri, memiliki efek yang sama dengan
fluoride untuk gigi, menyembuhkan psoriasis dan peradangan sendi, serta
membantu masalah pencernaan dan depresi.
Selain
dijadikan sebagai obat tradisional, kunyit juga dimanfaatkan sebagai bumbu
masak dan pewarna makanan. Bahkan menurut beberapa literatur, kunyit pertama
kali digunakan di India sebagai bahan pewarna pakaian. Seiring dengan pengetahuan masyarakat tentang
kandungan senyawa pada kunyit dan perkembangan teknologi, kunyit sudah
dijadikan sebagai bahan dasar dalam produk kecantikan. Bentuknya pun
bermacam-macam mulai dari kapsul, serbuk hingga minuman kesehatan.
Khasiat
Kunyit dan Efek
Farmakologis
Beberapa khasiat pengobatan kunyit pada manusia antara lain sebagai berikut:
1.
Selain
memiliki aktivitas antimikroba, antiradang, dan antivirus, kunyit juga
berpotensi meningkatkan jumlah antioksidan dalam tubuh. Kurkumin, senyawa
fenolik alami pada kunyit, bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
2.
Kunyit
berpotensi dalam pengobatan kanker. Pada penderita kanker, sel-sel kanker
menjalar melalui pembuluh darah (metastasis) dan jaringannya menjadi tumor.
Angiogenesis juga terjadi, yaitu pertumbuhan pembuluh darah baru yang menyebar
ke arah tumor untuk suplai nutrien, oksigen dan sirkulasi kotoran. Kurkumin
mengobati kanker dengan menghambat laju pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah
baru tersebut.
3.
Wanita yang
mengalami masalah dengan haid dapat menggunakan kunyit untuk mengatasinya. Efek
farmakologis kunyit dapat melancarkan darah dan haid serta mengurangi rasa
nyeri dan lelah datang bulan.
4.
Sebagai
antikoagulan alami, kunyit dapat menghalangi pembekuan darah dan mencegah
terjadinya trombosis.
5.
Kunyit dapat
menurunkan tekanan darah, mengobati diare, sakit lambung, asma, usus buntu, dan
rematik.
6.
Sifat
analgesik alami kunyit bekerja dengan menghambat Cox-2 yang mencetuskan rasa
nyeri. Dengan sifat analgesik dan antiinflamasinya, kunyit dapat mengobati
artritis dan rheumatoid artritis.
7.
Penyakit
pikun dapat diperlambat dengan sering mengonsumsi kunyit dalam makanan. Penyakit
Alzheimer adalah salah satu penyakit pikun yang terjadi umumnya pada usia tua,
ketika kapasitas fisik otak berkurang. Kunyit berpotensi memperpanjang jangka
waktu abilitas kognitif otak. Beberapa penelitian membuktikan bahwa manula di
Asia yang sering mengkonsumsi kare (curry) yang mengandung kunyit memiliki daya
ingatan yang lebih baik daripada manula di benua yang lain.
Karena sifat
dari senyawa-senyawa yang dikandungnya, kunyit dijadikan sebagai obat
tradisional yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit atau sebagai jamu untuk
menjaga kesehatan tubuh. Berikut ini manfaat kunyit untuk kesehatan tubuh:
1. Kunyit bermanfaat sebagai antiseptik dan antibakteri
alami, berguna dalam mengobati luka atau luka bakar.
2. Ketika dikombinasikan dengan kembang kol, kunyit
terbukti dapat mencegah dan menghentikan pertumbuhan kanker prostat.
3. Kunyit dapat mengobati diare.
4. Kunyit dapat mencegah munculnya Melanoma (tumor ganas)
serta dapat membunuh sel-sel melanoma yang ada di tubuh.
5. Kunyit bermanfaat dalam mengurangi risiko leukimia.
6. Kunyit dapat membantu proses detoksifikasi senyawa
racun pada hati.
7. Kunyit dapat mencegah dan memperlambat perkembangan
penyakit Alzheimer dengan menghilangkan penumpukan lempengan amiloid pada otak.
8. Kunyit dapat mencegah metastasis, yakni penyebaran
kanker dari tempat pertama (awal) ke tempat lain di dalam tubuh.
9. Kunyit bermanfaat sebagai obat anti-inflamasi alami,
tanpa efek samping. Karena sifatnya yang anti-inflamasi, kunyit sering
digunakan dalam mengobati peradangan pada persendian seperti Artritis dan
Artritis Reumatoid.
10. Kunyit dapat memperlambat perkembangan multiple
sclerosis (sklerosis ganda, yakni suatu kelainan peradangan pada otak &
sumsusm tulang belakang).
11. Kunyit dapat digunakan sebagai penghilang rasa sakit
alami.
12. Kunyit dapat membantu proses metabolisme lemak dan
membantu dalam menjaga berat badan.
13. Kunyit telah lama digunakan dalam pengobatan Cina
sebagai pengobatan untuk depresi.
14. Kunyit telah terbukti menghentikan pertumbuhan
pembuluh darah baru pada tumor.
15. Kunyit dapat mempercepat penyembuhan luka dan membantu
dalam memperbaiki kulit yang rusak.
16. Kunyit Dapat membantu dalam pengobatan
psoriasis(penyakit autoimun yang mengenai kulit) dan kulit yang sedang
mengalami peradangan.
2.
Seledri
Seledri memiliki
nama latin Apium graveolens L dan termasuk dalam famili Apiaceae atau suku
adas-adasan. Seledri satu suku dengan wortel dan adas pulosari. Daun seledri
sudah sejak lama digunakan sebagai bahan penyedap masakan karena aromanya yang
khas dan menggugah selera. Bahkan di negara-negara Eropa dan Jepang tanaman
seledri tidak ada yang mubazir, sebab mereka sudah biasa menjadikan batang,
daun dan biji bunga seledri sebagai bahan masakan.
Seledri
mulai dikenal di Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. Waktu itu para
penjajah menggunakan seledri untuk penyedap masakan berkuah seperti sup.
Sekarang ini, seledri merupakan bagian tak terpisahkan dari masakan Indonesia.
Selain
manfaatnya sebagai bahan masakan, seledri juga berkhasiat sebagai tanaman obat
herbal untuk mengatasi berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini karena
seledri mengandung senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh.
Berikut ini beberapa senyawa yang terkandung dalam daun seledri dan berkhasiat untuk kesehatan:
·
Senyawa
3-n-butilpthalida, menurunkan tekanan darah, anti peradangan akibat infeksi,
anti kejang, dan menurunkan kadar kolesterol darah.
·
Senyawa
L-triptofan, antioksidan, mencegah aterosklerosis dengan cara menghambat proses
oksidatif.
·
Serat,
mencegah kegemukan. Jenis seratnya butuh waktu lebih lama untuk dicerna
sehingga membuat rasa kenyang.
·
Vitamin.
Dalam 100 gram seledri terkandung 494 IU vitamin A. Semakin hijau daunnya,
semakin tinggi kandungan vitamin A di dalamnya. Vitamin lain di dalam seledri
antara lain vitamin C, B1, dan B2.
·
Senyawa
poliasetilena, bersifat racun bagi bakteri dan jamur sehingga digunakan sebagai
tanaman obat sejak abad pertengahan. Di antaranya untuk obat anti peradangan akibat
infeksi.
Aroma seledri yang khas berasal dari
sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandungnya, paling
tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida
dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah
flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa
golongan fenol.
Komponen lainnya adalah apiin, isokuersitrin,
furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama adalah asam
petroselin (40-60%). Daun dan tangkai seledri juga mengandung steroid seperti
stigmasterol dan sitosterol.
Untuk mendapatkan khasiat dari daun seledri, bisa dilakukan dengan cara
merebus dan mengambil sarinya, dimasak, dimakan mentah atau dibuat jus. Berikut
ini beberapa manfaat daun seledri bagi kesehatan kita.
1. Sebagai Antioksidan
Seledri
mengandung antioksidan jenis luteolin dan flavonoid yang membantu menangkal
radikal bebas dalam tubuh. Luteloin juga berguna meningkatkan metabolisme
tubuh.
2. Sebagai
Antiinflamasi
Seledri juga
mengandung zat anti-inflamasi, serta efektif mencegah masalah tulang seperti osteoartharitis
dan nyeri sendi.
3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Seledri kaya
dengan vitamin A dan vitamin C yang merupakan antioksidan penting dalam menjaga
sistem kekebalan tubuh. Vitamin C memungkinkan produksi kolagen yang membantu
melindungi otot dan jaringan ikat untuk menjaga kesehatan kulit dan melawan
penyakit.
4. Memperkuat tulang
4. Memperkuat tulang
Seledri
mengandung Vitamin K yang berperan dalam sintesis protein (jenis osteocalcin)
sehingga meningkatkan kepadatan tulang dan gigi.
5. Melindungi jantung
Tubuh kita
menghasilkan asam amino yang disebut homosistein yang dapat mengganggu fungsi
normal pembuluh darah dan menyebabkan penyakit kardiovaskular. Seledri
mengandung Vitamin B9 atau folat, yang dapat mengubah asam amino menjadi
molekul sederhana sehingga melindungi Anda dari serangan jantung, stroke, dan
penyakit kardiovaskular lainnya.
6. Membantu
mencegah kanker
Senyawa
organik miristisin dalam seledri terbukti mampu mencegah perkembangbiakan sel
kanker dalam tubuh. Miristisin juga mengaktifkan enzim dan membantu menetralkan
senyawa berbahaya tertentu penyebab kanker prostat dan usus
3. Kentang
Kentang telah digunakan sebagai obat arthritis
sejak berabad-abadlalu.
Ambil kentang berukuran sedang dan potong menjad iirisan tipis. Rendam irisan kentang di dalam segelas air
dingin semalaman.
Berikan
air tersebutkepadapasienpadapagiharidalamkondisiperut yang masihkosong.
4. Jus Nanas
Jus
nanas jugabisameringankannyeripada orang yang menderita arthritis.
Enzim
yang dikenal sebagai bromelain yang terkandung dalam nanas bermanfaat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan.
5. Biji Wijen
Biji wijen sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit akibat radang sendi.
Ambil satu sendok the biji wijen dan rendam semalam dalam secangkir air. Berikanlah rutan wijen ini kepada pasein di
pagihari.
6. BawangPutih
Bawang putih merupakan anti septikalami dan memiliki banyakmanfaat kesehatan.
Bawang putih bisa dimakan mentah atau dimasak bersamaan dengan berbagai makanan.
Herbal
ini memiliki sifat
anti-inflamasi yang membantu
dalam
mengurangi rasa sakit.
Bawang putih merupakan pelarut asamurat yang
menjadi salah satu penyebab radang sendi.
7. Alfalfa
Alfalfa
merupakan salah satu obat herbal untuk arthritis. Secangkir the minuman alfalfa terbukti menjadi ramuan yang
bermanfaat untuk arthritis.
Ambil satu sendok the biji alfalfa dan didihkan dalam secangkir air. Konsumsi tiga atau empat kali sehari untuk meringankan
arthritis.
8. Jahe
Jahe merupakan herbal
yang memiliki banyak khasiat .Minuman jahe dan mengkompres dengan jahe adalah cara termudah untuk mengatasi pembengkak anak akibat radang sendi.
DAFTAR PUSTAKA
3 Oktober 2013.
·
Ilham. 2006. Epidemiologi Katarak. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/20283414/EPIDEMIOLOGI-KATARAK , tanggal
·
3 Oktober 2013.
·
Ilyas, S. 2005. Ilmu Penyakit Mata. Ed. 3. FKUI:
Jakarta.
·
Ocampo, V.V.D.
2009. Cataract, Senile: Differential
Diagnosis and Workup. Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview , tanggal 3 Oktober 2013.
·
Razi. 2011. Katarak Senilis. Diakses dari http://razimaulana.wordpress.com/2011/03/24/katarak-senilis/ , tanggal 3
Oktober 2013.
·
Said. 2010. Patologi dan Penatalaksanaan pada Katarak
Senilis. Diakses dari http://alfinzone.files.wordpress.com/2010/12/patologi-pada-katarak1.pdf , tanggal 3
Oktober 2013.
·
Suryasaputra,
Wahyu. 2010. Katarak Senilis. Diakses
dari http://www.scribd.com/doc/66664997/Referat-Katarak-Senilis-Wahyu-Suryasaputra , tanggal 3 Oktober 2013.
·
http://www.harianjogja.com/2012/lifestyle/kesehatan/obat-herbal-buah-keben-atasi-katarak-186240 diakses
tangaal 3 Oktober 2013
http://www.mayoclinic.com/health/rheumatoid-arthritis/DS00020